twitter
    Celebrating the T in LGBT

Senin, 04 Januari 2010

Jagal!

Ada bayi-bayi rumput digantung. Di pohon yang mengering dengan nyala merah. Mati.

Orang-orang itu muncul dan berteriak-teriak. Layaknya kesetanan. Ada parang di tangan mereka. Tiap bayi yang tergeletak dijambak rambutnya. Mereka angkat tinggi. Mereka tebas kepalanya.

Saat itu, tiap ibu akan mengutuki hidupnya. Sebab telah melahirkan anak hanya untuk ditebas. Demi keamanan penguasa. Tiap ibu kehilangan akalnya. Menggendong mayat-mayat kecil tak berkepala. Ibu tertawa, Karena tak punya lagi air mata. Mereka kecupi kepala-kepala di tanah. Disambungnya jari-jari yang putus. Mereka tatap mata-mata kosong itu, mereka ajak bicara.




Anak di sebelahku menangis ketakutan meraih ibunya. Seram, katanya.


Beruntunglah, Nak. Di usia belia kamu telah melihat nyata.


Pembunuhan bayi-bayi di masa Herodes itu, bagi aku yang berusia 10 tahun, hanya terdengar seperti angin. Cerita lalu.


Rasakan kengerian ini, Nak. Kenanglah. Semoga menjadi penjaga nuranimu.





22.46
2 Jan 2010
Stasi 8, jalan salib natal
Humanity of Mary

::che::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What's on your mind? Let me know! :))