twitter
    Celebrating the T in LGBT

Sabtu, 10 Mei 2014

Name

Maria Listuhayu Prajna Pratita
Maria is taken from The Virgin Mary. Listuhayu means beautiful. Prajna means consciousness, intelligence. And Pratita means faith, to be faithful, to experience.

Mario Prajna Pranata.
Maria is taken from The Virgin Mary. Prajna, as I mentioned above, means consciousness, intelligence. While Pranata means to surrender, a surrendered person.

I have experienced the things I should experience. I've been faithful, and here is the universe has brought me. So now I am no more than a surrendered person. Yes, I surrender to the Universe, to the God. Let Thy lead my way.

"Be it unto me according to Thy word."


-ema

Sabtu, 18 Januari 2014

[Being Me] Mengubah Nama(?)

Errr...

Jadi,

sudah beberapa bulan sejak saya mulai coming out sebagai transgender.

Hehehe..

Terus,
saya ketemu banyak teman baru di transgender support group Indonesia, khususnya yang FTM (female to male). Teman2 FTM internasional juga.
Jarang sekali (hampir tidak ada) teman yang masih menggunakan nama lahirnya, yang sesuai akte kelahiran. Rata2 sudah menggunakan nama masa kini, nama yang mereka inginkan. Nama (yang dianggap) maskulin, cowok, lakik!

Beberapa teman di support group FTM Indonesia yang awalnya pake facebook dengan nama lahir kemudian juga bikin facebook baru dengan "nama cowok".

Mmm...
Trus ada teman pernah tanya, waktu kenalan, saya pengen/nyaman dipanggil apa.

Karena saya bingung, saya bilang aja Mario. Hehehe.. Itu semacam plesetan dari nama lahir saya sih, Maria.

Trus saya ngerasa aneh gitu.

Gimana ya..
Rasanya kok kayak bukan saya, gitu. Hehehee..

Nama Ema ini kan udah melegenda. *halah*
Maksudnya, Ema itu ya saya. Saya yang begini ini. Yang FTM. Yang... errr... gitu lah.
Kalo saya mesti ganti nama ato pake nama baru yang lebih "cowok", sepertinya saya gak jadi diri saya aja...

Piye yo le njelaske? Aduh, bingung...

Kayak ganti orang gitu, lho. Padahal kan saya ya tetep saya. Gitu aja. Saya cuma *akhirnya* menemukan diri saya sendiri aja. But i'm not changing into anybody else. I'm just being myself.

Nama Ema ini, sejarahnya panjang. Ini nama pemberian orang tua sejak saya lahir. Orang sering mengira kalau nama Ema itu bikinan saya sendiri sih, soalnya nama panjang saya gak mengandung kata Ema sama sekali. Tapi suer, itu dari ortu. Begitu lahir *mak crot*, saya dipanggil Ema.
Si Ema itulah saya. Dengan segala sejarah dan pergulatannya. Kalo bukan Ema ya bukan saya.

September lalu, waktu lagi pelatihan beberapa hari sama temen2, saya pernah nyoba pakai nama Mario sih. Ceritanya kami semua waktu itu lagi iseng dan saling panggil dengan nama ala-ala. Hahahaa...
Iya, saya bohong kalo bilang gak suka dipanggil Mario. Saya suka. Rasanya lebih maskulin, gitu. Seperti dapat pengakuan halus kalo saya ini laki-laki. Tapi di sisi lain, rasanya kayak bukan saya.

Ya saya tetep laki-laki kan, meskipun nama saya Ema(?) Hehehee...

Emang jadi awkward sih rasanya waktu ngenalin diri sama orang baru. Mas Ema. Sounds *a bit* weird kan? Soalnya Ema itu kadung dikenal sebagai nama yang feminin, nama yang dilabeli "perempuan". Hahahaa

Tapi yo piye yo..

Ya gakpapa kan?

Aduh, ini tulisan puter-puter gak jelas deh.

Udah ah, banyak kerjaan. Hahahaa

Just a random thought lah ini..

-ema