Betapa seringnya kita bersembunyi di belakang banyak alasan yang tampak luar biasa untuk satu hal:
melindungi diri sendiri.
naluri manusia, huh?
melindungi diri sendiri dan membunuh orang lain.
15 November 2009 jam 16:55
Wow! Kayaknya semua orang lagi ngotot pengen nonton 2012 nih! Hehee... Saya sih blom nonton. nunggu DVDnya ajah.
Katanya sih film ini soal kiamat tahun 2012 yang -katanya juga- diramalkan suku Maya itu. Hohohoo...
Trus hari ini ada teman saya yang nulis tentang kiamat juga. Tapi agak beda dengan tulisan lain yang mbahas benar-tidaknya ramalan itu, ini semacam renungan kitab suci gitu. Menariknya, ada yang komentar "Aq tak percaya 2012...itu manusia yang buat..bukan TUHAN.. wkwkwkwk"
Sebenernya saya gak tahu, yang dia maksud dengan 2012 itu film ato ramalannya. ^^ menurut saya sih dia gak percaya film yang didasarkan pada ramalan itu. Yang jelas komentarnya bikin saya senyum2 trus nulis catatan ini. Hohohohoo...
Ceritanya, saya ini orang yang percaya pada yang kuasa lain yang melebihi manusia, melebihi apapun. Bukan sembarang kuasa, tapi kuasa baik yang terus hidup selama manusia masih memiliki harapan dan kehendak baik. Saya menyebut kuasa itu Tuhan. Saya percaya pada Tuhan. =)
Menurut saya lagi, Tuhan akan menemani dan mendorong manusia melakukan kebaikan. Dengan banyak cara dong! Yang sudah jelas adalah melalui manusia itu sendiri. Simpelnya, Tuhan berkarya melalui manusia. gitu lah! [Hehehe... mbulet ya? ^^]
Nah, balik ke film. Film kan media yang efektif untuk mempengaruhi orang. Jadi, bukan tidak mungkin Si Tuhan melihat celah itu dan ingin membuat film juga. ya lewat manusia dong... serem juga klo tiba-tiba ada film tapi 'gak ada yang buat'. wakakakakakakakkk....
Kenapa saya bisa ngomong gitu? karena saya telah menonton buaaaanyaak film yang menginspirasi hidup saya, memberi semangat untuk melakukan hal-hal berguna. They are soooooo inspiring!! Contoh aja ya, Freedom Writers. Film itu memberi saya semangat untuk menulis. Menulis itu penting loh! selain untuk ekspresi diri (saya percaya orang bisa mati kalo gak mengekspresikan diri), saya juga bisa berbagi banyak hal dengan orang lain! Film itu juga menyemangati saya untuk berani mengenal orang, atau kelompok, yang tidak saya sukai. Saya tergerak untuk tidak menghakimi orang lain, apalagi sebelum mengenalnya. Believe me, it works on me!! Saya juga jadi makin yakin, mendengar dan bercerita adalah paduan yang indah! Kadang saya merasa tidak beruntung, merasa diri tidak disayang, masalah saya berat, bla-bla-bla. Namun, saat mendengar orang lain, saya sadar...saya bukan satu-satunya yang bersedih dan terluka. Efek positifnya, saya tergerak untuk saling menguatkan dengan sesama...
Itu baru satu film! Freedom Writes!
ambil contoh kedua. kali ini tentang kebiasaan merokok. saya benar-benar berniat dan berusaha untuk berhenti merokok karena -antara lain- dua film: Wall-E dan Sex and The City. Mengapa Wall-E? Karena saya ini WTS, Wanita Tak tahan Sumuk, yang tidak ingin bumi makin panas -apalagi sepanas film Wall E- karena rokok saya. Lalu mengapa sex and the city? Karena di season 6 ada cerita tentang mr.Big yang operasi jantung, dan saya melihat betapa khawatir dan tersiksanya Carrie, pasangan mr.Big, saat menunggu hasil operasi itu... Yeah, saya tahu saya melow. Saya menangis di adegan itu. Saya tak bisa membayangkan betapa sedihnya orang-orang yang mencintai saya dan saya cintai jika saya kena penyakit, apalagi MATI, gara2 rokok. Ogah!!!! Maka, jadilah saya berusaha mati-matian berhenti merokok. Hahahahahahaaa....
Begitulah... Film-film itu telah mendorong saya menuju arah yang lebih baik, setidaknya menurut saya. Maka saya percaya, di sana Tuhan bekerja. Ia menegur, mengingatkan, mengajak. Tuhan ikut membuat film-film itu. Ya lewat Manusia lah... Hehehehee...
"Trus apa hubungannya dengan komentar orang itu, Ma?"
Hubungannya ya...lucu aja klo ada yang bilang (film) itu manusia yang buat, bukan Tuhan. Karena seperti kujelaskan tadi, dalam tiap hal yang mengingatkan dan mendorong manusia pada kebaikan dan harapan, Tuhan bekerja.
sekian dan terima kasih.
hehehehehehee
NB: soal film 2012, menurut Kompas hari ini film itu emang rada gak logis. Eniwei, sepertinya kita tetap bisa melihat hal lain. Bahwa alam bereaksi pada tiap tindakan kita. Ini sok tau aja sih. Lha wong saya belom nonton... hwakakakakakakakk
13 November 2009 jam 10:16
Saya lagi di kereta. =) senangnya! Dah lama saya gak naik kereta. Mmm... Terakhir bulan Mei agaknya. Lupa. Kereta eksekutif. Dibayari, pula! Hakhakhak...
Kali ini saya naik Sri Tanjung, kereta ekonomi jogja-surabaya-banyuwangi. Wow! Ini adalah kereta ekonomi terbaik yg pernah saya naiki! Sepi, bersih, WCna bagus!! Ada aerna, pula! Woohooo... ^^ bueda bgt dgn Progo-Gaya Baru-Matarmaja-dll. Biasanya saya ndelosor di lorong kereta, atau umpel-umpelan di depan WC yg pesing banget. Kalaupun dapat kursi, saya capek angkat kaki. Karena org rela berbaring di kolng kursi demi mndapat tempat! Biasanya lagi, saya terpaksa ngempet pipis atau beol krn WCnya gak layak blas! Beda bgt dgn hari ini. Saya bisa beol di kereta dgn lega! Hahahahahaaa..... =D plung-plung-plung!
yang tidak berbeda antara Sri Tanjung dan kereta2 bla-bla-bla itu adalah: 1) murah! Bayangkan, jogja-surabaya cuma 19.500 + dana PMI 500. MurahE.... ^^
2) pedagangnya di mana2!! Hahaha... Dugaan saya, jangan2 jumlah pedagang di kereta ini lebih banyak dr penumpangnya. Wkwkwkwk...
Eniwei, selalu ada pengalaman menarik di setiap kereta.. =)
di kereta yg sesak, saya menyaksikan penerapan hukum rimba. Yang kuat yang menang. Berebut kursi, berebut koran, berebut ruang utk duduk. Kadang perebutan itu penuh kemarahan.. Yah, demi mencari kerja, atau demi bertemu keluarga. Menjelang Idul Fitri, kondisi jd makin parah. Kereta jd seperti obor yg hampir mati. Saya melihat banyak wajah lelah di sana. Wajah pasrah pd nasib. Tapi saya percaya, 'pulang kampung' adalah bukti bahwa harapan masih ada. Berkumpul bersama keluarga akan memberi eneri baru, kan? Maka obor itu masih menyala..
Di kereta ekonomi yg sepi & bersih macam ini, saya belajar hal lain. Saya melihat pedagang2 yang riang dan selalu bersyukur karena dagangannya laku. Mereka ramah, dan tak segan berbagi syukur dgn saya. Lewat sapaan, senyuman, obrolan2 ringan.. =) mata mereka seolah berkata, hidup memang sulit, tapi tak ada alasan untuk menyerah, mbak..
=) hahaha..
Menyenangkan. Menyenangkan.. Kereta api bukan lagi benda mati bagi saya. Ia adalah sahabat baik bagi tiap orang yang menggeluti hidup di dalamnya. Kereta api menemani, mengantar, dan mendukung. =)
maka, Semangat hidup di dalamnya pun tak pernah mati.
=)
kereta api..
Biar saya nikmati lagi perjalanan ini. Saya tak sabar lagi menunggu kisah berikutnya!
Sri Tanjung,
10.10
::che::
Suatu malam, setelah berhari-hari tidak pulang ke kos karena sibuk beraktivitas, saya melongo. Tiba-tiba salah satu teman kos pamit. Ia hendak pulang ke kampung halamannya. Ternyata ia telah diwisuda empat hari sebelumnya, dan saya tidak tahu!
::che::
Jejak Langkah All Rights Reserved. Free Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by Skinpress made popular by perfect wedding for Singapore brides.