Uhuk. Sejak malam tadi, saya resmi sakit batuk dan radang tenggorokan. Uhuk. Sakit sekali tenggorokan ini... Uhuk uhuk.
Tapi jangan kuatir pemirsa, saya punya obat ampuh andalan yang selalu saya santap kalau sakit ini. Bunga Tempayang namanya. Pernah dengar, tak? Saya sih pertama kali tau obat ini dari Mbak Renny, teman sekaligus guru sekaligus mama saya di Jogja. Waktu itu, saya radang tenggorokan parah. Karena di keluarga saya hampir tak pernah ada yang sakit radang tenggorokan, saya jadi tak terbiasa mengatasinya. Dua bulan saya sakit, dan makin parah dari hari ke hari. Sudah puluhan antibiotik dari dokter saya minum, dari yang dosis rendah dengan harga murah sampai dosis tinggi yang harganya lebih mematikan dari penyakitnya (haha!). Kau tahu? Bunga tempayang lah yang akhirnya membantu kesembuhan saya!
Setelah tanya2 ke eyang google, tukang jamu di pasar beringharjo, dan tentu saja Mbak Renny, terkuaklah bahwa bunga tempayang ini berkhasiat menyembuhkan panas dalam dan radang tenggorokan. Ada yang bilang dia punya khasiat lain seperti menyuburkan kandungan dan menyembuhkan sembelit, tapi saya nggak bisa memastikan kebenarannya karena gak ngalami. Tapi, dari pengalaman saya, dia memang tokcer banget kalau melawan radang tenggorokan!
Namanya bunga tempayang, tapi bentuknya seperti buah yang dikeringkan. Ia bisa dicari di pasar, di lapak obat tradisional. Harga per kilo-nya memang mahal, sekitar 250 ribu. Tapi santailah, kawans, gak perlu beli sebanyak itu kok! Setengah ons saja sudah sangat cukup untuk digunakan sampai kita sembuh. Di pasar Beringharjo, harga setengah ons bunga tempayang cuma 13 ribu, isinya sekitar 25 butir besar atau 30an butir kecil.
Cara meramunya:
- cuci 3-4 butir tempayang, pecahkan ujung runcingnya (biasanya sih saya gigit)
- masukkan dalam gelas atau mug, lalu seduh dengan sekitar 250 cc air mendidih
- tutup gelas/mugnya
- tunggu sampai bunganya mekar maksimal (bentuknya jadi seperti gel atau agar2) dan airnya bening kecoklatan
- minum airnya selagi masih hangat
begitulah! Kadang "agar-agar"-nya saya makan juga, sih. Entah ada khasiatnya apa enggak, yang jelas teksturnya enak dikunyah. Hehehee...
Oya, rasanya nggak pahit sama sekali. Seperti air teh yang sangat encer. Diminum 3x sehari. Jangan lupa disertai istirahat. Pengalaman saya, radang akan reda dalam 2-4 hari.
Selamat mencoba buat yang mau... :* Doakan saya cepat sembuh, yaa! ;)
-ema
Tapi jangan kuatir pemirsa, saya punya obat ampuh andalan yang selalu saya santap kalau sakit ini. Bunga Tempayang namanya. Pernah dengar, tak? Saya sih pertama kali tau obat ini dari Mbak Renny, teman sekaligus guru sekaligus mama saya di Jogja. Waktu itu, saya radang tenggorokan parah. Karena di keluarga saya hampir tak pernah ada yang sakit radang tenggorokan, saya jadi tak terbiasa mengatasinya. Dua bulan saya sakit, dan makin parah dari hari ke hari. Sudah puluhan antibiotik dari dokter saya minum, dari yang dosis rendah dengan harga murah sampai dosis tinggi yang harganya lebih mematikan dari penyakitnya (haha!). Kau tahu? Bunga tempayang lah yang akhirnya membantu kesembuhan saya!
Setelah tanya2 ke eyang google, tukang jamu di pasar beringharjo, dan tentu saja Mbak Renny, terkuaklah bahwa bunga tempayang ini berkhasiat menyembuhkan panas dalam dan radang tenggorokan. Ada yang bilang dia punya khasiat lain seperti menyuburkan kandungan dan menyembuhkan sembelit, tapi saya nggak bisa memastikan kebenarannya karena gak ngalami. Tapi, dari pengalaman saya, dia memang tokcer banget kalau melawan radang tenggorokan!
Namanya bunga tempayang, tapi bentuknya seperti buah yang dikeringkan. Ia bisa dicari di pasar, di lapak obat tradisional. Harga per kilo-nya memang mahal, sekitar 250 ribu. Tapi santailah, kawans, gak perlu beli sebanyak itu kok! Setengah ons saja sudah sangat cukup untuk digunakan sampai kita sembuh. Di pasar Beringharjo, harga setengah ons bunga tempayang cuma 13 ribu, isinya sekitar 25 butir besar atau 30an butir kecil.
Cara meramunya:
- cuci 3-4 butir tempayang, pecahkan ujung runcingnya (biasanya sih saya gigit)
- masukkan dalam gelas atau mug, lalu seduh dengan sekitar 250 cc air mendidih
- tutup gelas/mugnya
- tunggu sampai bunganya mekar maksimal (bentuknya jadi seperti gel atau agar2) dan airnya bening kecoklatan
- minum airnya selagi masih hangat
begitulah! Kadang "agar-agar"-nya saya makan juga, sih. Entah ada khasiatnya apa enggak, yang jelas teksturnya enak dikunyah. Hehehee...
Oya, rasanya nggak pahit sama sekali. Seperti air teh yang sangat encer. Diminum 3x sehari. Jangan lupa disertai istirahat. Pengalaman saya, radang akan reda dalam 2-4 hari.
Selamat mencoba buat yang mau... :* Doakan saya cepat sembuh, yaa! ;)
-ema