Semalam teman saya, anggota Peace generation juga, bercerita.
Seseorang bertanya padanya, apa sih yang selama ini Peace gen lakukan? Meski membawa jargon perdamaian, sepertinya tidak banyak yang Peace Gen lakukan bagi orang lain. Ia mengambil acara Munir Memorial Lecture dan Pekan HAM sebagai contoh. Apa iya pesan perdamaian yang dibawa Peace Generation itu nyampe? Jika melihat Panggung Refleksi (yang di depan Gedung Agung), orang hanya akan berpikir: 'oh, ada pentas musik'. That's it. Contoh lain, waktu gempa padang, apa sih yang Peace Gen lakukan? Emang Peace Gen peduli? Di akhir tanya-jawab itu, seseorang ini berkata: 'Nampaknya kalian terlalu sibuk dengan diri kalian sendiri.'
Aku tidak kaget mendengar pertanyaan dan peryataan itu, sebenarnya. =) karena aku pernah mempertanyakan hal yang sama. Mengapa Peace Gen (nampaknya) tidak banyak berbuat untuk masyarakat?
Namun, setelah melalui banyak hal di Peace Gen, aku malah mempertanyakan pertanyaanku tadi.
*halah!
Benarkah Peace Gen terlalu sibuk dengan diri sendiri?
Hmmm.... =)
Yang aku tahu, di Peace Gen ada peneliti2 muda
Yang aku tahu, di Peace Gen ada film maker.
Yang aku tahu, di Peace Gen ada yang jago masak.
Ada juga yang jago musik!
ada yang aktif di organisasi mahasiswa.
Beberapa bergabung dengan organisasi kerohanian.
Yang aku tahu, banyak juga alumni Peace Gen yang bekerja di NGO, sesuai minat masing2.
Hmmm.... lalu ada yang jago desain!
O iya, ada yang jago nulis dan hobi banget nulis.
Ada yang prestasi akademisnya gila-gilaan.
Di Peace Gen juga ada beberapa fotografer handal lho!
Ada pecinta lingkungan juga. Sebagian suka mendaki gunung, sebagian lagi menggunakan sepeda ke mana-mana.
Manajer Band juga ada!
Calon-calon guru pun ada.
Kayaknya masih banyak juga yang belum kusebut. =D
Itulah Peace Gen.
Kalo aku.... Aku hobi menulis. Aku juga bergabung di salah satu organisasi besar di Indonesia. Aku ikut beberapa jaringan. Aku bekerja di sana-sini. Aku juga mengikuti berbagai kegiatan, dan bertemu dengan baaaaanyak orang!
Di setiap tempat itu, aku membawa semangat Peace Generation. Aku menolak masuk dalam lingkaran kekerasan dan intimidasi di salah satu 'tempat'ku itu, dengan harapan bisa memutusnya juga. Aku berusaha menumbuhkan budaya dialog di setiap tempatku. Mengahadapi masalah, aku (sekarang) jadi makin sabar dan bisa mengendalikan emosi. Aku menuntut diriku untuk banyak mendengar meski sulit (dan itu sungguh membantukui menumbuhkan dialog). Aku menceritakan ide-ide perdamaian Peace Generation pada kawan-kawanku, dan mendapat banyak dukungan untuk mewujudkannya, di tempatku masing-masing.
***
Aku bergabung bersama Peace Gen, aku berdinamika bersama, aku berkonflik, aku menangis, aku belajar, aku mendapat semangat. Semangat yang mulai menular pada orang di sekitarku.
Dengan caranya dan tempatnya sendiri, teman-temanku di Peace Generation pun begitu.
Peace Generation hanya memiliki caranya sendiri.
Layaknya manusia, pilihan Peace Gen belum tentu memuaskan semua pihak.
=) Semua masukan akan memacu semangat Peace Gen. Yang jelas, Peace Gen tidak takut menjadi diri sendiri.
Buat semua PeaceGeners:
Serve as You are, Guys...
=)
::che::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
What's on your mind? Let me know! :))