twitter
    Celebrating the T in LGBT
Tampilkan postingan dengan label Mumu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mumu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Oktober 2012

Road to Pangandaran-Bandung [1]: Tentang Motor

Halo, halo, halo!

Ini adalah salah satu catatan saya tentang perjalanan ke Pangandaran dan Bandung awal Oktober kemarin.

Ceritanya, saya dan Mumu pergi ke Bandung dalam rangka rekreasi bersama keluarga besar warung pedes Mbak Sasha. *makasih mbak sashaaaaaa*

Kamis, 26 Mei 2011

Jejak Kelinci [1]: Ara dan Waki

Pagi ini, saya putuskan untuk membeli dua ekor kelinci.

Sudah setengah tahun aku ingin punya hewan peliharaan. Mengapa? Untuk teman curhat. Juga untuk belajar mengasihi dan merawat. Kata beberapa temanku, termasuk Nissa, memelihara hewan juga bisa membantu kita belajar berkomunikasi. Memahami bahasa hewan jelas tidak mudah, bukan? Kita tidak bicara dalam bahasa yang sama! Di situlah empati dan kepekaan kita dibutuhkan. Mampukah kita merasakan lapar mereka? Ceria mereka? Sakit mereka?
Tak kalah penting, memelihara hewan menuntut kita bertanggung jawab. Mereka makhluk hidup. Mati jika tak diberi makan, atau tidak dirawat dengan baik. Jika bertanggung jawab atas nyawa hewan saja kita tak bisa, bagaimana mungkin bertanggung jawab atas hal lain, terlebih nyawa/nasib sesama manusia?

Demikianlah.
Maka saya membeli dua kelinci. Masih bayi, usia 2 dan 3 bulan.
Ara, Waki, ayo kita hidup bersama. Hahaha...
*aihh.. Manisnya merekaaa... >.<

::che::

Kamis, 09 September 2010

I believe in God, not the priests



I believe in God, not the priests. Especially the homophopic, patriarchal, unrealistic, and discriminative one.




Ya, saya akui bahwa saya jengah.


Hari ini saya membaca beberapa buletin dan majalah gereja katolik dan sejenisnya. Seperti biasa, semuanya berisi tentang cinta kasih. Ajaran untuk mengampuni. Renungan-renungan dan wejangan tertulis yang menyatakan kita harus mencintai sesama apa adanya bla bla bla.


Bosan, saya beralih ke fesbuk. Oh shit... Status seorang pastor muncul di beranda saya. Seperti biasa, ia menggulirkan kata-kata "bijak" andalannya. Seperti biasa juga, saya meradang membacanya.


Dua tahun yang lalu, pastor itu mendesak seseorang untuk mundur dari pekerjaannya. Lesbian tidak pantas bekerja di institusi katolik. Begitu menurutnya, dan menurut para atasannya yang semuanya adalah pastor juga.


Dua tahun lalu ia berkata pada orang itu bahwa sebenarnya ia tidak sepakat dengan keputusan atasan, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.


Fakta itu membuat saya geram. Muak. Dia terkenal karena kotbah-kotbah indahnya. Banyak orang mengaguminya. Dulu saya pun termasuk dalam pengagum itu, dan saya menyesalinya.








Fesbuknya mengingatkan saya pada pastor lain.
Dua tahun yang lalu, orang tua saya membawa saya ke hadapannya. Seorang pastor yang sangat terkenal sebagai ahli kitab suci. Saya masih ingat bagaimana cara ia memandang dan menghakimi saya layaknya sampah dan penyakit yang harus disembuhkan. Saya masih ingat bagaimana ia membentak saya dan sama sekali tidak memberi saya kesempatan untuk bicara.


Sungguh lucu. Saya rasa orang jelata bahkan tidak butuh sekolah dan gelar 'ahli kitab suci' untuk bisa memahami inti kitab suci: cinta kasih. Pada siapapun. Without borders.




Sementara itu, tahun lalu salah satu sahabat pacar saya meninggal. Penyebabnya pembekuan darah di otak belakang, yang merupakan efek dari siksaan suaminya selama bertahun-tahun. Sebagai seorang katolik, ia berkali-kali mengonsultasikan masalah keluarganya pada pastor. Apa yang ia dapat? Wejangan untuk bersabar dan peringatan bahwa gereja katolik melarang perceraian, tanpa bisa mengatasi masalah mereka dan menghentikan kekerasan si suami padanya.


Hasilnya? Matilah ia.






Apakah semua pastor kenalan saya itu buruk? Tidak. Beberapa pastor sangat menggugah hati saya. Karena kesediaan mereka turun ke tanah dan menyatu dengan manusia-manusia lainnya. Karena keterbukaan pikiran mereka dalam menyikapi hidup. Karena kesediaan mereka mendengar, melihat, dan merasakan pengalaman-pengalaman orang lain. Karena kerendahatian mereka. Karena kecerdasan mereka dan keberanian mereka mempertanyakan dogma.


Sayang saya hanya mengenal sedikit pastor macam itu. Sisanya?
Masih mendengungkan kotbah-kotbah beracun di telinga saya. Masih terbuai oleh makanan-makanan enak dan berbagai fasilitas gratisan tiap hari di singgasananya.


::che::

Sabtu, 02 Januari 2010

...

aku ingin membawanya pada ibu. ingin menceritakan kehidupan kami sehari-hari. aku ingin bercerita pada ibu tentang pertengkaran kami. semua yang kami hadapi. aku ingin mendengar nasehat ibu untuk kami... untuk membina relasi kami. bagaimana membangun keluarga. aku ingin mendengar restu dan doa ibu untuk kami. aku ingin melihat ibu dan dia bercakap bersama, tertawa... aku ingin melihat ibu mengelus rambutnya, mendoakannya....

aku ingin ibu tahu, aku mencintai mereka berdua...


awal September 2009
::che::

Rabu, 05 Agustus 2009

jenuh?


beberapa hari ini aku merasa jenuh. pada hubunganku dan pasangan.


jenuh dengan pola komunikasi yang terus begitu... sms, bercerita, bertanya, menjawab. telponan, apa kabar, ada apa hari ini, aku kangen kamu...

jenuh pada usahaku memberi pemahaman padanya tentang pola hidupku.

jenuh pada nasehatnya untuk tidak terlalu banyak minum.

jenuh,
karena aku membandingkannya dengan perempuan lain yang tampak ideal bagiku...
yang bisa menyanyi bersamaku. yang dekat, ada di sebelahku. yang begitu mengerti pola hidupku. yang modis dan cantik. yang gaul. yang...


kemarin, pasanganku datang. membawa setumpuk barangnya ke jogja. yap, dia pindah dan akan memulai hidup baru di sini.

saat aku datang menemuinya, ia tersenyum ceria.

aku minta maaf karena tak bisa datang tepat waktu.
"tak apa... aku tahu che ngajar dan sibuk di RDP. che lakukan tugas che dulu.. kita bisa bertemu kapan saja..."

aku banyak diam, tak bicara.
"che capek ya? istirahatlah... tidur dulu... jangan sakit. kan che lagi seneng-senengnya beraktivitas..."

di kamarnya, ada sebungkus nasi goreng magelangan yang telah ia siapkan untukku. lengkap dengan sendok dan piringnya. di sebelahnya ada sebotol aqua. lalu ia menyiapkan celana pendek dan baju ganti untukku.
"biar gak gerah, che..."


lalu senyap.
ia tidur kelelahan karena perjalanan panjang dan menata kamar barunya.
tidur menghadap aku yang masih membaca koran.

kututup koranku, kukecup keningnya, lalu tidur di sisinya.


Tuhan,
bagaimana mungkin aku menjadi buta akan kasihnya..akan pengertiannya, akan semangat yang ia berikan padaku?

mengapa aku bisa kalah dan tunduk pada penampilan dan kedekatan jarak, sehingga jenuh padanya?



maaf, sayang...
biar kubangun lagi pijakanku, agar bisa menggapai tanganmu lagi. bersama, sebagai aku dan kamu yang apa adanya, meraih bintang-bintang kita...


awal agustus 2009

::che::

Senin, 25 Mei 2009

Power of Two


Now the parking lot is empty

Everyones gone someplace
I pick you up and in the trunk Ive packed
A cooler and a 2-day suitcase
Cause theres a place we like to drive
Way out in the country
Five miles out of the city limit were singing
And your hands upon my knee

So were okay
Were fine
Baby Im here to stop your crying
Chase all the ghosts from your head
Im stronger than the monster beneath your bed
Smarter than the tricks played on your heart
Well look at them together then well take them apart
Adding up the total of a love thats true
Multiply life by the power of two

You know the things that I am afraid of
Im not afraid to tell
And if we ever leave a legacy
Its that we loved each other well
Cause Ive seen the shadows of so many people
Trying on the treasures of youth
But a road that fancy and fast
Ends in a fatal crash
And Im glad we got off
To tell you the truth

Cause were okay
Were fine
Baby Im here to stop your crying
Chase all the ghosts from your head
Im stronger than the monster beneath your bed
Smarter than the tricks played on your heart
Well look at them together then well take them apart
Adding up the total of a love thats true
Multiply life by the power of two

All the shiny little trinkets of temptation
(make new friends)
Something new instead of something old
(but keep the old)
All you gotta do is scratch beneath the surface
(but remember what is gold)
And its fools gold
(what is gold)
Fools gold
(what is gold)
Fools gold

Now were talking about a difficult thing
And your eyes are getting wet
I took us for better and I took us for worse
Dont you ever forget it
Now the steel bars between me and a promise
Suddenly bend with ease
The closer Im bound in love to you
The closer I am to free

So were okay
Were fine
Baby Im here to stop your crying
Chase all the ghosts from your head
Im stronger than the monster beneath your bed
Smarter than the tricks played on your heart
Well look at them together then well take them apart
Adding up the total of a love thats true
Multiply life by the power of two

::che::

Selasa, 17 Maret 2009

ciuman pertama




*entah kenapa, tiba2 aku ingat saat ciuman pertamaku dengannya.


dan seperti biasa saat aku mengingat dia, dadaku terasa penuh dan mengembang...
hmm... rasanya pengen melakukan banyak hal! semangat jadi berlipat2!
hahahaa..

ingat momen indah itu, malah melipatgandakan energi hidup dalam diriku lho!!

oya! aku sedang drop. tepar. radang tenggorokan parah.
tapi aku bertahan. dan cepat membaik. jauh lebih cepat dari terkaan dokter.
hahahaa...
aku hanya bisa tersenyum dan bersyukur. oh pak dokter, aku punya energi dan semangat yang

jauh melebihi perkiraanmu.
karena aku bersama dia...



tapi, semua hal baik ini masih menyisakan pertanyaan besar buatku.

kenapa ya banyak orang yang gampang berganti pasangan? gampang ML dengan orang yang

berbeda2... parahnya lagi klo dah berpasangan.. gampang selingkuh...berkhianat...



apa mereka tidak merasakan keindahan yang kurasa?


apa mereka tidak memiliki kenangan tentang 'yang pertama'?


*ato aku yang naif?


=)
chupiku sayang... aku kangen!!! >.< hakhakhak... yang semangat yah ngajarnya.. jangan lupa mimik yang panas2, biar mens-nya lancar.. makasih ya chay, buat semangatnyah! ceneng banged deh!!! muahmuahmuah!!! chayank chupi! satu2nya! di hati dan raga! =)



::che::